Senin, 26 Mei 2014

Gara-gara Menebang Pohon, Udin Dikuntit Sang Penghuni Pohon

Ekspedisimistik-Team ekspedisi mistis kali ini berlokasi di daerah Citamba kelurahan Kuningan Kec. Kuningan. Konon menurut salah satu warga -sebut saja namanya mang Udin- cukup lama mengalami kejadian yang sangat aneh.

Kejadian bermula saat mang Udin disuruh untuk menebang pohon di jalur lintas di areal pemakaman Citamba, karena pohon itu menghalangi setengah badan jalan kendaraan. Setelah mang udin menebang pohon itu, pada malam harinya mang udin disambangi sosok perempuan. Isak tangis dan rintihan sosok perempuan terdengar jelas.  Meski rasa takut menyelimuti, Mang Udin sekilas melihat, sosok perempuan bewujud kuntilanak itu tampak memegangi tangannya yang buntung.

Bukan hanya tangisan, sosok itu perlahan makin jelas jelas suaranya berkata pada mang Udin. “tega kamu memotong tangan saya,” ujar sosok astral tersebut. Dalam ketakutan teramat sangat mang Udin teringat mungkin ada hubungannya dengan pohon yang ditebangnya. Kontan mang Udin menjawab, “saya menebang pohon hanya disuruh oleh pak Kaur (mang Udin menyebut namanya) salah satu perangkat kelurahan.” Setelah mang udin mengatakan hal itu, sosok perempuan itu pergi.

Keesokan harinya, kegaduhan terjadi di rumah pa Kaur, karena “kunjungan” sosok kuntilanak tersebut. Hal yang sama, si kuntilanak menangis merintih kesakitan dan berkata, “teganya kamu memotong tangan saya.” Pa Kaur meminta maaf kepada sosok astral tersebut, dan akhirnya sosok kuntilanak itu pun pergi.

Bukan hanya keanehan itu saja, tapi kami juga mendengar banyak kabar bahwa warga setempat sering melihat berbagai penampakan terutama sosok kuntilanak, genderuwo dan suara-suara aneh di sekitar rumahnya di sekitar komplek pemakaman Citamba.

Saat malam, acara mediumisasi agak tertunda karena banyak sekali warga yang turut menyaksikan, tim harus mengatur jarak penonton dengan “medan mediasi”. Mediator pertama pun disiapkan di tengah lingkaran , sosok astral yang masuk ke mediator pun mengaku dirinya genderuwo berbadan tinggi besar salah satu penguasa dari wilayahnya itu.

Melalui mediator, si genderuwo menjelaskan bahwa berbagai penampakan dan suara-suara aneh begitu juga kejadian aneh yang dialami mang udin itu, karena mang udin ”nuar tangkal teh teu amit heula” (ketika menebang pohon tidak permisi, red). Dan yang ditebang itu adalah tangan dari sosok kuntilanak.

Setelah beberapa informasi didapatkan kami pun memulai lagi penelusuran ke tempat pemancingan di areal tersebut, karena beberapa warga menjelaskan bahwa banyak sekali berbagai penampakan dan suara2 aneh di tempat pemancingan itu.

Setibanya di tempat pemancingan team dan beberapa warga tiba-tiba mendengar suara perempuan menangis , kami kira salah satu dari anggota perempuan kami yang menangis setelah di telusuri ternyata bukan.

Ditengah penelusuran kami tiba-tiba salah satu anggota perempuan kami karasukan sosok astral kuntilanak yang tiba-tiba marah dengan kedatangan team ekspedisi. Karena tidak mau memberikan informasi mediator pun di sembuhkan.

Team pun di arahkan lagi oleh salah satu warga setempat ke lokasi di mana si sana ada 4 makam yang menurut warga setempat adalah makam dari pusaka. Setibanya di lokasi kami pun memulai mediumisasi dan sosok astral yang masuk adalah sosok siluman harimau yang dengan tiba-tiba menggeram dan mengamuk. Karena tidak memberikan informasi mediator pun di sadarkan.

Ketika sedang proses penyembuhan tiba-tiba dua dari anggota kami kerasukan bersamaan, suasana pun semakin tegang karena dikhawatirkan akan ada lagi kesurupan baik dari warga ataupun anggota penelusuran pun di hentikan. Semua team pun berkumpul dan berdoa supaya mahluk2 astral yg berada di sini tidak lagi mengganggu warga setempat.(Tim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar